Siapa pun tentu mempunyai kegemaran yang berbeda-beda, tidak terkecuali seorang pendidik. Guru, di samping bertanggung jawab mencerdaskan anak didiknya, mereka pun tentu mempunyai hobi yang sudah ia miliki sejak sebelum menyandang sebagai pendidik. Menulis merupakan salah satu hobi; yang tidak sekadar menjadi ajang hiburan, melainkan bisa menjadi media yang mendukung kenaikan pangkat.
Sebagai guru berstatus pegawan negeri sipil, kenaikan pangkat merupakan kabar yang kerap diperbincangkan. Kenaikan pangkat tersebut merupakan akumulasi angka kredit dari unsur pembelajaran dan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB), termasuk faktor pendukung. Pengembangan keprofesian berkelanjutan terbagi menjadi pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan karya inovatif.
Angka Kredit Buku Karya Sastra
Sederhananya, para tenaga pendidik yang sudah atau pernah menerbitkan buku pembelajaranโyang ber-BSNP, maka memperoleh angka kredit 6. Buku dengan muatan pendidikan ber-ISBN, angka kreditnya 3. Buku tanpa ISBN sekadar mendapat angka kredit 1,5. Bila seorang guru sudah menuliskan buku karya sastraโyang termasuk dalam kategori karya seni. Paling tidak sudah mempunyai 2 novel dengan ISBN dan telah beredar secara luas, maka memperoleh angka kredit 4. Sama seperti angka kredit novel (4), guru harus menerbitkan buku antologi cerpen minimal 10 cerpen dalam satu buku, sedangkan antologi puisi minimal terdapat 40 puisi dalam satu buku antologi tersebut.
Nah, apabila kamu adalah guru yang sedang dikejar target kenaikan pangkat dan masih bimbang, kami sarankan untuk memilih penulisan buku karya sastra. Penulisan karya fiksi tergolong jauh lebih mudah daripada penulisan buku nonfiksi. Karya sastra merupakan hasil dari representasi diri yang diaktualisasikan ke dalam karya, baik novel, cerpen maupun puisi. Jadi, pengalamanmu pun bisa menjadi bahan penulisan.
Andaikan waktu yang kamu miliki terbatas dan merasa kemampuan menulis tidak benar-benar mumpuni, terutama dalam penulisan karya sastra, kami bisa kamu jadikan sebagai mitra. Sebagai ghost writer, kami akan memberikan layanan terbaik dalam hal penulisan karya kreatif. Kami mempersilakan para calon klien untuk memilih di antara penulisan novel, cerpen, dan puisi.
Yang Membedakan antara Cerpen, Puisi, dan Novel
Untuk mempermudahmu dalam menentukan jenis karya kreatif, kami lampirkan uraiannya berikut.
Cerpen
Cerpen merupakan akronim dari cerita pendek. Sesuai dengan akronim tersebut, cerpen sekadar mengusung tema sederhana, hanya melibatkan satu hingga tiga tokoh saja, dan dengan latar cerita yang sederhana.
Novel
Jenis karya sastra berikutnya adalah novel. Sebagai karya fiksi, novel jauh lebih kompleks. Bukan hanya proses pembuatan yang memerlukan waktu lama, pengembangan jalan cerita, alur, penokohan, dan unsur lainnya sangat diperhatikan. Walaupun mengusung satu tema, di dalam novel terdapat lebih dari dua pengembangan masalah.
Puisi
Dapat disebut bahwa bahasa di dalam puisi pun tidak sama seperti karya sastra lain. Puisi sarat akan lingua franca. Berbeda penulis, berbeda pula gaya atau penggunaan lingua francanya. Selain itu, jenis puisi sekarang ini mengalami perkembangan signifikan. Bukan hanya gaya puisi lama, puisi baru saat ini menawarkan pemerincian yang lebih beragam, seperti puisi pamflet, puisi prismatis, puisi metafisikal, dan lain sebagainya.
Bagaimana, kamu sudah menentukan jenis karya sastra yang akan kamu tulis demi kenaikan pangkatmu? Jika terkendala dalam penulisan, kami dengan senang hati akan membantu.