Sekolah Menengah Kejuruan atau disingkat SMK merupakan sekolah formal tingkat menengah yang memiliki tujuan kejuruan dalam bidang tertentu. Melihat fenomena SMK yang tiap tahunnya bertambah membuat penulis ingin menyajikan salah satu standart keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan (K3LH) pada tempat praktikum otomotif SMK. Populasi SMK berdasarkan data yang didapatkan yaitu total sebanyak 14.464 unit SMK dengan rincian SMK Negeri sebesar 3.685 unit SMK dan SMK Swasta : 10.779 unit SMK. Selanjutnya, total siswa mencapai 5.073.285 siswa, total guru induk sebesar 291.725 guru (http://datapokok.ditpsmk.net, 2021). Data ini merupakan bukti penuh bahwa pemerintah Indonesia memberikan penetrasi terhadap masih banyak pengangguran di Indonesia.
Perlu diketahui pada dasarnya SMK merupakan wujudan sekolah dengan melakukan pendekatan yang mengarah pada pekerjaan, sehingga SMK berwujud lebih menarik yaitu dengan perpaduan dunia usaha dan industri. Sebagai langkah SMK banyak inovasi yang didirikan guna mewujudkan fleksibilitas serta produktifitas. Fleksibilitas dalam hal pembelajaran serta produktifitas dalam hal siswa sebagai calon pekerja atau wirausaha. Salah satu inovasi SMK yaitu dengan mendirikan banyak program-program keahlian, salah satunya yaitu keahlian bidang otomotif.
Otomotif saat ini merupakan tren pasar yang perlu diperhatikan. Karena semakin melangkah kedepan dengan perjalanan zaman, otomotif menjadi salah satu yang terus-terusan mengedepankan teknologi terbaru. Setiap produksi otomotif selalu disuguhkan dengan teknologi seiringan perkembangannya. Saat ini telah dikembangkan otomotif dengan gaya robotik dengan tidak menggunakan bahan bakar melainkan full electrical system, seperti halnya sepeda motor yang saat ini hampir didistribusikan oleh pemegang merk otomotif di pasar Indonesia. Sepeda motor yang akan dipasarkan, kabarnya segala aktifitas sepeda motor yaitu bersumber dari baterai sebagai energi utama serta dikendalikan dengan suatu modulation sebagai otak dari perintah pengguna.
SMK berupaya secara terus-menerus mengikuti perkembangan zaman teknologi robotik saat ini yaitu dengan memperhatikan standart kelas yang dipergunakan untuk praktikum yang aman dan nyaman. SMK dengan program keahlian otomotif seharusnya memiliki standart minimal yang perlu dilakukan yaitu salah satunya memfasilitasi tempat praktikum otomotif K3LH. Adanya fasilitas K3LH tujuannya proses pembelajaran praktikum dapat aman dan nyaman atau meminimalisir masalah kecelakaan kerja. Fasilitas K3LH yang diperlukan dapat diusulkan berdasarkan temuan kepustakaan yaitu diantaranya (Katman, 2010:21-23; Gempur, 2004; Bennet, 1995; Tim Departemen Teknik Mesin dan CNC, 2012:13 ):
- Alat Pelindung Diri (APD) seperti: pakaian kerja, sarung tangan, masker, helm kerja, dan sepatu.
- Alat Pengaman Bahaya Kebakaran seperti: APAR (alat pemadam kebakaran)
- Alat Peringatan K3 seperti: kebijakan atau peraturan, rambu larangan, rambu peringatan, rambu pertolongan, dan rambu prasyarat.
- Alat Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)
- Kelengkapan Sarana dan Prasarana Ruang Praktikum Otomotif
- Pengendali suhu ruang praktikum seperti: termometer suhu ruang, kecukupan ventilasi udara dan air conditioning (AC).
- Penerangan ruangan yang cukup atau sesuai.
Referensi:
Bennet, N. B. S. & Rumondang B. S. 1995. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: PT. Sapdodadi.
Gempur, S. 2004. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
http://datapokok.ditpsmk.net. (2021). No Title. Retrieved March 19, 2021, from datapokok.ditpsmk.net website: http://datapokok.ditpsmk.net/dashboard
Katman, Th. 2010. Modul Menerapkan Prosedur Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Tempat Kerja. Jakarta: Erlangga
Tim Departemen Teknik Mesin dn CNC. 2012. Manajemen Pemeliharaan. Malang: Departemen Pendidikan Nasional.