Mengapa Game Andorid Lebih Membosankan Daripada Game Konsol? Video game pertama kali dibuat dimulai sejak tahun 1950-an, ketika ahli komputer merancang permainan dan simulasi sederhana sebagai bagian dari penelitian mereka.
Permainan video tidak langsung menjadi populer ketika itu karena kemampuan grafis komputer yang masih terbatas. Pada tahun 1970 dan 1980-an ketika permainan arkade, konsol mulai muncul barulah video game mulai dikenal banyak orang dan enjadi populer.
Salah satu game pertama yang cukup sukses pada tahun 1980-an adalah Spacewar! Yang mana permainan Spacewar! melibatkan dua pesawat luar angkasa yang bermanuver di luar angkasa yang bertujuan untuk menembakkan misil yang selalu bergerak lurus ke arah musuh.
Seiring perkembangannya zaman banyak game-game yang dibuat oleh para pengembang dengan menggunakan teknologi yang lebih canggih, seperti Playstation, Nintendo Entertainment System (NES), SEGA dan sebagainya.
Tidak hanya itu, dulu permainan yang hanya sebatas pada konsol sekarang sudah bisa kita nikmati bersama hanya melalui sebuah handphone yaitu Android.
Namun, banyak para penggemar game yang sudah mengikuti perkembangan game dari awal hingga kini merasa bahwa game-game zaman sekarang sangat cepat membosankan dibandingkan dengan game-game zaman dulu, yaitu ketika dimana game-game belum masuk ke dalam Android. Kira-kira kenapa ya?
1. Kurangnya Inovasi dan Improvisasi Dalam Gameplay
Dalam sebuah game terdapat sebuah garis cerita agar game tersebut mendapatkan alur dan konsep yang bertujuan sebagai identitas dari game tersebut.
Misalnya, di dalam game Harvestmoon terdapat cerita seorang anak yang diwariskan perkebunan oleh kakeknya dan si anak itu harus mengelola perkebunan yang terlantar itu agar menjadi perkebunan yang sukses seperti perkebunan kakeknya dulu.
Jika gagal, maka perkebunan itu akan dijadikan taman hiburan oleh pengusaha setempat. Dari cerita tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa tantangan kita dalam bermain game tersebut adalah untuk mengembalikan perkebunan yang terlantar menjadi perkebunan yang sukses seperti dulu.
2. Developer Game Hanya Mementingkan Uangnya Saja
Hal ini terdapat banyak sekali di game android daripada di game konsol, untuk mendapatkan sebuah fitur ataupun karakter yang bagus bahkan dapat mempengaruhi proses dari cerita itu sendiri, para pengembang game android membuat fitur bernama “Top Up” yang nantinya para penggemar game itu dapat memperoleh item-item ataupun karakter yang bagus dengan cara membelinya dengan uang asli.
Berbeda dari game konsol, para pengembang game tidak mewajibkan untuk top up karena gamenya masih bisa dinikmati secara keseluruhan tanpa kita membelinya dengan uang yang asli. Mungkin, karena game android juga banyak yang gratis ya? Jadi, mereka menutup kerugian produksinya dengan cara menjual item-item di dalam game tersebut.
3. Faktor Umur Juga Mempengaruhi Kualitas Dalam Bermain Game
Ketika kita sudah beranjak dewasa, keinginan kita terhadap sesuatu perlahan berubah, yang dulunya kita hanya fokus untuk bermain game saja, tapi ketika umur kita sudah beranjak dewasa kita pasti akan memikirkan hal-hal yang lainnya juga.
Seperti pekerjaan, pasangan, keluarga dan tentang kehidupan. Karena, pola pikir kita ketika sudah beranjak dewasa semakin realistis dalam menyikapi segala hal seiring pengalaman hidup kita yang kian bertambah.
4. Pengembangan Game Android Yang Terbatas
Untuk memainkan sebuah game kita perlu mengetahui persyaratan sistem rekomendasi dari sebuah game tersebut, misalnya harus memakai ram dengan jumlah tertentu atau minimal harus memakai processor yang sudah ditentukan standarnya.
Kalau tidak memenuhi persyaratan tersebut, maka game yang kita mainkan akan mengalami kerusakan atau tidak mampu berjalan dengan baik. Berlaku jugs untuk android, mengingat sistem android tidak begitu powerfull jika dibandingkan dengan konsol, maka jangan harap untuk memainkan sebuah game dengan rating AAA (game yang memiliki grafik dan fitur yang sangat baik).
5. Game Yang Repetitif
Hal ini berhubungan dengan poin nomor satu tadi, jika game konsol tiap tahunnya para pengembang mengeluarkan game-game dengan formula dan mekanisme yang baru, maka para pengembang game android cenderung mengembangkan game yang fitur dan mekanisme gamenya itu-itu saja, mereka kebanyakan hanya mengganti tema dan karakternya saja namun dengan fitur dan mekanisme yang sama dengan game terdahulunya.