Tujuan utama latar belakang adalah untuk menunjukkan pemahaman peneliti terhadap penemuan-penemuan dan kemajuan ilmiah terkini yang terkait dengan subjek penelitian, serta memastikan bahwa karya yang dibuat adalah orisinal dan bukan merupakan duplikasi atau modifikasi dari karya lainnya.
Secara umum latar belakang mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan pada topik yang dipilih hingga saat ini. Namun, harus dihindari mengutip karya yang tidak relevan atau tidak mewakili kemajuan yang sebenarnya.
Daftar karya dan penemuan terdahulu yang terdokumentasi, yang ditulis dengan susunan tematik dan urutan kronologis yang progresif, harus relevan dengan topik penelitian dan mengikuti tujuan yang ditetapkan oleh peneliti. Sehingga peluang untuk plagiarism sangatlah kecil.
Pada Penulisan Karya Ilmiah, Latar belakang merupakan bagian penting yang memberikan konteks dan pemahaman tentang topik yang diteliti.
Penulis menyajikan ringkasan dari penelitian sebelumnya yang telah dilakukan dalam bidang yang sama atau terkait dengan topik yang sedang diteliti.
Hal ini menyajikan penemuan-penemuan penting, teori-teori yang relevan, pendekatan metodologi yang telah digunakan, dan kemungkinan kekurangan atau celah dalam penelitian sebelumnya.
Selain itu juga dapat menguraikan perkembangan terkini dalam bidang tersebut, membahas tren atau pergeseran paradigma, dan menyoroti pertanyaan penelitian yang masih belum terjawab.
Penulisan latar belakang berdasarkan pada sumber-sumber yang valid dan terpercaya, antara lain: artikel ilmiah, jurnal, buku, dan sumber-sumber primer lainnya yang relevan dengan topik penelitian.
Penting bagi penulis untuk mengutip sumber-sumber ini dengan tepat dan menghindari penulisan yang plagiat atau penyalinan tanpa izin dari karya sebelumnya.
Selain menggunakan sumber pertama, penulis dapat menggunakan sumber sekunder atau sumber-sumber yang tidak langsung terkait dengan penelitian yang sedang dilakukan, seperti buku teks, tinjauan literatur, laporan penelitian, review artikel maupun sumber-sumber elektronik yang relevan lainnya.
Penggunaan sumber sekunder disarankan untuk mencantumkan sumber referensi dan kutipan agar menghormati hak cipta penulis sebelumnya.
Sumber Sekunder
Sumber sekunder biasanya terbatas pada bagian tinjauan tesis master dan bidang lainnya.
Ada tiga metode yang berbeda untuk merujuk sumber, yaitu:
- Dengan menggunakan nama penulis dan tahun.
- Dengan menggunakan nomor dalam urutan pengambilan.
- Dengan menggunakan nomor dalam urutan abjad.
Sistem Harvard adalah metode yang pertama, sementara pendekatan Ran cower adalah metode yang kedua.
Teknik mana yang digunakan saat menulis tesis master tergantung pada keputusan institusi perguruan tinggi.
Setiap kali seorang pencipta menggunakan lebih dari satu karya dengan tanggal yang sama, huruf (a, b, atau c) disisipkan setelah tahun untuk membedakan setiap karya dalam penulisan nama dan referensi dokumen.
Dalam metode ini, jika sebuah karya memiliki satu atau dua penulis, nama-nama tersebut disebutkan dalam urutan penulisan karya dan diikuti dengan tahun; jika karya tersebut memiliki tiga penulis, nama-nama tersebut disebutkan terlebih dahulu sesuai dengan urutan kemunculan mereka dalam karya, dan diikuti dengan tahun.
Dalam kasus berikut ini, perlu untuk menentukan nama penulis pertama, dan nama penulis tambahan akan disebutkan setelah nama penulis pertama.
Penggunaan Bahasa Inggris digunakan dalam penulisan karya ilmiah. Secara umum, ketika merujuk pada lebih dari tiga penulis dalam suatu karya, biasanya digunakan istilah “(et al.)” setelah menyebutkan nama penulis pertama, yang mengindikasikan “dan lain-lain”.
Namun, jika nama penulis pertama sudah cukup untuk mengidentifikasi karya tersebut, maka tidak perlu mencantumkan “(et al.)”.
Misalnya, jika ada karya yang ditulis oleh Wasneh dan rekan-rekannya, namun nama-nama semua penulis, termasuk Wasneh, akan dicantumkan bersama-sama di akhir sumber untuk setiap karya tersebut.