Hari ini telah berjejal banyak sekali nama-nama penulis baru yang telah mengisi rak-rak perpustakaan dan toko buku. Namun tentu tidak semuanya akan dapat membuat kita tertarik, bukan!? Mengapa demikian? Ya tidak tahu, sih, hanya prediksi saja. Meski dengan makin banyaknya penulis baru dengan buku bersampul warna-warni dengan disain artwork yang kian menarik hati, bagiku tetap 5 penulis inilah yang pasti dapat mencerahkan hari.
Membuat review tentang penulis terbaik bagiku sama halnya dengan mencari tumpukan jerami di atas jarum. Mudah sekali! Karena tentu saja setelah sekian judul buku dibaca, selera, kedekatan personal, kesamaan konteks cerita, dan masih banyak lagi unsur lainnya akan sangat menentukan penulis dengan bukunya yang termasuk dalam, “Ini cerita gue banget!“
5 penulis yang bukunya akan mencerahkan harimu. Atau juga sebaliknya
Sebelum terlalu banyak cerita-ceritanya, berikut ini 5 penulis yang bukunya akan mencerahkan harimu. Atau juga sebaliknya. Tanpa harus menyebutkan judul-judulnya.
1. Eka Kurniawan
Siapa yang hari ini tidak kenal dengan Eka Kurniawan, penulis dengan buku yang nyaris menjadi best seller semuanya. Beberapa pengahargaan internasional juga telah berhasil ia sabet melalui kisa-kisah yang ia tuliskan. Kemudian baru-baru ini juga terdapat salah satu bukunya yang diadaptasi, atau kalau kata mahasiswa sastra ‘alih wahana’ menjadi film yang disutradarai oleh Edwin. Hayooo, apa judulnya? Dengan sederet prestasi dan pengakuan secara global sebagai penulis yang jos, tanpa harus menyebut satu persatu judul bukunya, tentu akan mudah membuatmu tertarik, ‘kan. Sedikit bocoran, kalau suka dengan nuansa realisme magis khas penulis-penulis dari daratan Amerika selatan, kamu akan cocok dengan novel kanon Eka Kurniawan.
2. Leila S. Chudori
Kamu suka sejarah nasional? Penasaran dengan penggambaran realitas yang dihadapi oleh orang-orang pasca kemerdekaan atau ketika meletus konflik ’65 dengan segala sengkarutnya? Kalau iya, maka Leila S. Chudori inilah yang akan mengantarmu ke sana melalui tokoh-tokoh yang ia bangun dalam bukunya. Dengan dibumbui oleh romansa-romansa yang berpotensi menggetarkan jiwa, sangat tidak salah ketika buku-buku Leila akan membuatmu terbawa suasana.
3. Laksmi Pamuntjak
Hampir serupa dengan Leila, namun ketika kubaca, rasanya lebih dark dan getir. Kesedihan merebak benar di dalam dada karena merasakan sakitnya kehilangan karena dipaksa keadaan. Bukan karena restu orang tua atau kurang besar maharnya, bukan itu. Namun karena adanya konflik besar yang menghabisi begitu banyak harapan dan cita-cita dari banyak manusia. Begitulah, terkadang hidup menawarkan bermacam hal yang tak pelak tak mampu kita tolak. Sebagaimana tertulis dalam salah satu novel tebal karya Laksmi.
4. Seno Gumira Ajidarma
Seno Gumira terkenal sebagai pengarang cerita yang handal dalam sejarah perkembangan kesusastraan Indonesia. Namanya acap digunakan sebagai preferensi dari banyak penulis-penulis muda. Cerita soal pewayangan, sejarah, kehidupan urban, bahkan hingga tentang fotografi tuntas ia bahas. Anak-anak senja hari ini tentu jika dibandingkan dengan cerita senja dari Seno hanya akan serupa debu di lautan pasir. Kedalaman dan pemahaman akan begitu banyak hal inilah yang menjadikannya sebagai salah satu anggota garda depan kepenulisan.
5. Pramoedya Ananta Toer
Dari setiap nama yang sudah disebut sebelumnya, jika dibandingkan dengan Pramoedya, maka mereka semua dapat dikatakan sebagai junior angkatannya. Penulis yang lebih akrab dikenal dengan nama Pram ini telah merasakan bagaimana rasanya masuk dalam nominasi sebagai peraih nobel sastra. Sebab tulisan-tulisannya telah diakui dunia. Tidak lagi membutuhkan validasi atau bahkan legitimasi seperti pemuda-pemudi masa kini. Pemikirannya yang cerlang cemerlang tentang sejarah bangsa dan bagaimana kita sebagai manusia harus dapat mengisi dan mewarnai, telah ia tulis dengan sangat apik dalam puluhan bukunya.
Itulah 5 penulis yang barangkali kalian lebih katam membacanya daripada aku. Sebagaimana hidup yang menawarkan bermacam kesan dan pengalaman, begitu pula penulis dan buku-bukunya yang akan mengajakmu mengarungi hidup yang bukan dirimu, namun akan memperkayamu dengan pemikiran dan sudut pandang yang lebih luas lebih jauh lagi tentang dunia dan kehidupan ini.
Bulan depan edisi penulis interlokal kali, ya. Sampai jumpa!