Siapa saja setuju bahwa musik merupakan media yang tidak pernah terpisah dari kehidupan manusia. Sejak lahir hingga selesainya kehidupan, manusia selalu bersinggungan dengan musik. Sewaktu ibu mengandung, musik telah ia kenalkan ke buah hati. Selama ibu mengandung, demi merangsang perkembangan janin, ibu disarankan untuk memperkenalkan musik kepada buah hatinya.
Musik dan Emosi: Saling Terkait Satu Sama Lain
Selain merangsang perkembangan janin, musik, sesuai beberapa penelitian yang sudah dilakukan, menyebutkan bila musik berhubungan dengan emosi. Salah satu musik yang jelas-jelas memiliki keterkaitan dengan emosi adalah musik klasik yang mampu meningkatkan rasa bahasia dan menurunkan tingkat kecemasan (stres) pada diri seseorang yang mendengarkannya.
Beberapa tahun belakangan, isu seputar mental menyeruak. Beberapa musisi mencoba menyampaikan gagasan mereka melalui musik. Di Indonesia, kita mengenal Pilu Membiru milik Kunto Aji. Di luar sana, Simon and Garfunkel, melalui Bridge Over Troubled Water, mengarahkan para pendengar “bermunajat” bahwa kehidupan akan baik-baik saja kendati masalah selalu hadir. Musik dan emosi memang memiliki keterkaitan yang kuat. Seorang musisi, dalam menciptakan aransemen dan lirik lagu, ia turut melibatkan emosi. Dengan kata lain, musik menjadi media musisi untuk menyampaikan emosinya.
Kendati demikian, tidak sepenuhnya musik dapat memengaruhi emosi atau mental seseorang. Seperti yang kita ketahui, masing-masing manusia memiliki selera, emosi, suasana hati yang berbeda. Untuk itu, ada pepatah lama yang menyebutkan, “Musik/lagu akan menemukanmu.”
Selain Menghibur, Musik pun Memiliki Beberapa Manfaat
Sebagai media relaksasi pikiran dan hiburan, musik bisa mengubah suasana hati pendengarnya. Segala unsur yang terdapat di dalam musik mampu meminimalkan risiko depresi, bahkan mampu mencegah naiknya tekanan darah dan memunculkan kepercayaan diri pada pendengarnya. Selain itu, masih ada beberapa manfaat yang bisa kamu peroleh dari musik.
Kesehatan Otak
Musik pun memberi bukti jika ia dapat berpengaruh positif bagi kesehatan otak maupun mental seseorang. Seseorang yang rutin mendengarkan musik, ia cenderung mempunyai kesehatan otak yang lebih baik. Musik pun bisa mengaktifkan hampir seluruh jaringan otak. Itulah kenapa musik bisa membawa pendengar merasakan emosi dan ingatan/memori.
Kesehatan Mental
Dengan mendengarkan musik, seseorang bisa meningkatkan kesehatan mentalnya. Sadar atau tidak, musik dapat memunculkan bermacam zat kimia yang memiliki peran penting untuk kesehatan mental, seperti dopamine (pemicu rasa bahagia), kortisol (mereduksi stres), serotonin (untuk memproteksi imun tubuh), dan oksitosin (meningkatkan kemampuan berinteraksi sosial).
Meningkatkan Kualitas Tidur
Kami kira kamu dan banyak orang kerap memainkan playlist tertentu untuk menemani tidurmu. Asal kamu tahu, musik pun mampu meningkatkan kualitas tidur, hlo. Musik klasik atau musik dengan aransemen yang lembut membuat suasana hatimu bisa lebih tenang. Dengan begitu, tidurmu akan lebih nyaman.
Belajar Bahasa Asing
Bagimu yang suka dengan musisi luar negeri, manfaat ini pasti akan kamu dapat. Misal, kamu penyuka K-Pop, pasti akan berusaha mencari tahu bahasa yang ada di salah satu lagu idol kalian. Secara perlahan dan konsisten, pemahaman bahasa asingmu akan meningkat.
Meningkatkan Produktivitas Kerja
Selain gaji, produktivitas kerja pun didukung oleh musik. Tentu kamu sependapat dengan poin ini. Seperti penjelasan di atas tadi, musik mampu memengaruhi mood seseorang.
Begitu saja penjelasan yang bisa kami sampaikan kali ini. Semoga tulisan singkat ini bisa membantumu merayakan pergantian hari dengan bermusik.